Berkebalikan dengan pengakuan bersumpah dari para bos-bos tembako di tahun 1994, nikotin bener-bener bikin kecanduan parah. Menurut the National Institute on Drug Abuse, gejala nagih termasuk "rasa nyeri, rasa bingung, kurang konsentrasi dan perhatian, gangguan tidur, dan nafsu untuk terus merokok yang terus bertambah." Jadi, tembakau memang bener-bener bikin kecanduan, tapi apakah seberat heroin?
Britain's Royal College of Physicians beranggapan bahwa nikotin harus diperlakukan selayaknya narkoba karena1 "ini adalah sebuah zat adiktif yang sangat kuat sekuat heroin dan kokain." Tulisan yang sama menyebutkan tentang ketidak setujuan atas pendapat itu oleh Persatuan perusahaan - perusahaan rokok Inggris. Grup penghasil tembakau itu beranggapan bahwa nggak seperti narkotik orang bisa kok nggak ngrokok sehari.
Apaun alasannya, the American Heart Association mengatakan bahwa ada kesamaan antara tembako dan heroin dalam hal "farmakologis dan karakter behavioral yang menyebabkan...kecanduan." DEPKES Kanada juga setuju dengan pendapat itu dan menerangkan bahwa "nikotin menyebabkan perubahan kimiawi dan biologis di otak," sebuah efek yang disebut sebagai psychoactive alias bikin gila. "Walopun tidak seganas heroin ato kokain, kekuatan nyandunya sih sama kuatnya."
Jadi intinya apa ? JANGAN MEROKOK ! Jika elu tetep ngroko, cari bantuan buat berhenti. Keuntungan dari brenti ngrokok adalah seketika itu juga dan jangka panjang. Sebagai conto "seorang yang berumur 35 tahun yang berhenti ngerokok , rata-rata akan meningkat usia harapan hidupnya sebesar 5.1 tahun."
Apakah nikotin sama nyandunya dengan heroin ?
on
Kanker mulut kebanyakan ngrokok....
des ist total eglich!
BalasHapuswir haben in der schule das tema drogen und ich muss das tema nikotin bearbeiten.
Ich hätte niemals gedacht6 das des so schlimm werden kann!
Der Mann tut mir total leid!
hey anonymous, warum bist du sprichst Deutsch???hier ist Indonesisch...
BalasHapusIndonesisch bitte...
STOP ROKOK!!!